Selain budidaya ayam petelur, saat ini budidaya ayam joper juga tengah menjadi salah satu peluang usaha yang cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia.
Bahkan para pemula yang belum memiliki pengalaman beternak ayam sekalipun dapat memulai usaha di bidang ini tanpa harus kesulitan.
Namun meski begitu, tetap dibutuhkan ilmu, kerja keras, dan keuletan agar usaha budidaya ayam joper ini dapat berjalan dengan lebih baik. Yuk simak pembahasan berikut ini hingga selesai untuk mendapatkan wawasan yang lebih lengkap!
Apa itu Ayam Joper?
Mengenal apa itu ayam joper? Ayam joper adalah singkatan dari Jowo Super, merupakan jenis ayam hasil dari perkawinan silang antara pejantan ayam kampung dengan ayam ras petelur betina.
Sehingga dapat dikatakan, jika ayam joper bukanlah spesies dari ayam kampung murni.
Meski begitu, hasil dari perkawinan silang kedua jenis ayam ini menghasilkan karakteristik unggul tersendiri. Yaitu penggabungan antara rasa daging ayam kampung yang gurih, dengan ayam ras petelur yang memiliki pertumbuhan pesat.
Peluang Usaha & Keuntungan Budidaya Ayam Joper
Kenapa budidaya ayam joper bisa menjadi peluang usaha yang menguntungkan? Pertama, dikarenakan jenis ayam joper ini tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan hasil dari proses budidayanya.
Apabila masa panen ayam kampung membutuhkan waktu sampai 6 bulan baru mendapatkan hasil, maka masa panen ayam Jowo Super hanya membutuhkan waktu sekitar 2-3 bulan.
Kedua, budget atau biaya yang dibutuhkan untuk memulai ternak ayam joper tidak terlalu tinggi. Mengenai jumlah bibit, luas dan bentuk kandang, kamu dapat menyesuaikan sendiri dengan budget atau modal yang disiapkan.
Kemudian setelah usaha ternak ayam joper mulai berjalan lancar, dan memberikan hasil yang cukup signifikan, kamu dapat melakukan penambahan bibit ataupun perluasan kandang.
Ketiga, harga jual ayam joper di pasaran cenderung tinggi dan stabil, sehingga dapat memberikan keuntungan lebih pada peternak.
Karena kelebihan-kelebihan tersebut, sehingga banyak masyarakat yang tertarik untuk memulai dan terjun dalam usaha ternak ayam joper ini.
|
Cara Memulai Usaha Budidaya Ayam Joper untuk Pemula
Sebenarnya untuk beternak ayam joper tidaklah sulit, kamu sebagai pemula pun dapat melakukannya. Hanya saja dibutuhkan kerja keras dan keuletan dalam memeliharanya.
Jangan lupa juga untuk terus belajar agar ternak ayam joper kamu dapat berkembang dengan lebih baik.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat kamu jadikan referensi, saat akan memulai budidaya ayam joper dengan modal minim dan lahan terbatas:
1. Mempersiapkan Kandang Ayam Joper
Hal pertama yang harus disiapkan sebelum memulai ternak ayam joper adalah kandang, cara membuat kandang ayam joper ini tidak serumit kandang ayam jenis lain.
Pada dasarnya kandang ayam joper dibuat untuk memudahkan kamu dalam proses pemeliharaan dan perawatan ayam joper yang dipelihara.
Namun meski begitu, kekuatan kandang, ventilasi, serta kebersihan kandang harus tetap dijaga secara berkala.
Adapun ukuran kandang ayam joper umumnya ditentukan dari usia dan jumlah ayam yang akan diternakkan. Berikut adalah detail rincian jumlah ayam joper di setiap 1m² kandang.
- 50 ekor untuk ayam joper dengan usia 1-2 minggu
- 25 ekor untuk ayam joper dengan usia 3-4 minggu
- 15 ekor untuk ayam joper dengan usia 4-6 minggu
- 10 ekor untuk ayam joper dengan usia 7-8 minggu
- 5-6 ekor untuk ayam joper dengan usia 9 minggu
Dengan perkiraan angka di atas, ukuran kandang yang tepat dapat disesuaikan dengan usia dan jumlah ekor ayam yang akan dipelihara.
Selain itu, kamu juga harus menyekat kandang untuk memisahkan antara anak ayam yang masih dalam masa breeding dengan ayam yang berusia di atas 2 minggu.
2. Perlengkapan untuk Budidaya Ayam Joper
Agar budidaya ayam joper dapat berjalan dengan lebih baik, kamu perlu menyiapkan beberapa perlengkapan di kandang. Hal tersebut agar ayam dapat tumbuh dengan baik.
Adapun beberapa perlengkapan yang harus disiapkan tersebut adalah sebagai berikut:
- Brooder: Digunakan untuk menghangatkan kandang ayam. Alat ini berguna apabila kamu melakukan budidaya ayam joper menggunakan bibit dengan usia di bawah 2 minggu.
- Nampan Plastik: Digunakan sebagai wadah pakan anak ayam.
- Tempat Minum Tabung: Digunakan untuk ayam yang sudah berusia di atas 2 minggu.
- Lampu Penerangan: Untuk memberikan penerangan pada kandang.
3. Memilih Bibit Unggul Ayam Joper
Sebagaimana budidaya ayam pelung, kesuksesan dalam beternak ayam joper juga sangat dipengaruhi oleh bibit ayam yang unggul. Apabila dipersentase, maka bibit menyumbang 40% kesuksesan dalam beternak.
Karena seahli apapun peternak, apabila mendapatkan bibit yang kurang bagus maka dapat dipastikan akan ada kegagalan.
Adapun ciri-ciri bibit ayam joper yang berkualitas diantaranya yaitu:
- Paruh pendek dan tajam.
- Paruh dan kaki berwarna kuning bersih.
- Anak ayam betina memiliki berat (±) 30gr, sementara anak ayam jantan memiliki berat (±) 32gr.
- Lebar tulang tengkorak bagian belakang umumnya lebih besar dari ayam biasa.
- Warna bulu mengkilap.
- Gerakan ayam terlihat cukup gesit.
- Mata ayam jenis joper yang sehat terlihat cerah.
4. Persiapan & Perawatan DOC
DOC adalah anak ayam yang baru menetas berusia 1 hari. Agar anak ayam dapat tumbuh dengan baik, maka kandang juga harus disiapkan dengan baik.
Bagian paling penting pada saat budidaya ayam joper dari bibit adalah adanya brooder atau pemanas suhu, kemudian tempat pakan, dan tempat minum.
Apabila hal-hal tersebut sudah disiapkan, selanjutnya adalah menyiapkan air gula merah untuk diberikan kepada anak ayam.
Air gula merah ini bertujuan untuk memulihkan kembali tenaga anak ayam yang baru tiba dari perjalanan jauh. Sehingga kamu cukup memberikan air gula merah ini sekali saja, yaitu saat anak ayam baru datang.
30-60 menit setalah minum air gula merah, anak ayam sudah mulai bis mengkonsumsi minum dan pakan seperti pada umumnya.
5. Pemberian Pakan Minum & Nutrisi Ayam Joper
Pemberian pakan yang sesuai dengan kadar gizi juga menjadi salah satu faktor penentu akan kesuksesan ternak ayam joper.
Apabila dilihat dari biaya operasionalnya, hampir (±) 60% dialokasikan untuk kebutuhan pakan ternak.
Adapun untuk pemberian pakan disetiap fasenya berbeda, ada fase starter, fase pembesaran, dan fase finisher. Setiap fase membutuhkan nutrisi dan vitamin sendiri-sendiri, sehingga kebutuhan pakannya berbeda.
Untuk fase starter dapat menggunakan pakan starter 511, kebutuhan akan pakan mulai dari usia 1-60 hari per 100 ekor anak ayam joper membutuhkan (±) 2 kwintal atau 4 karung pakan.
6. Perawatan Kandang
Sanitasi atau kebersihan kandang sangat dibutuhkan agar ternak ayam joper dapat terhindar dari berbagai bentuk hama, bakteri, ataupun penyakit.
Oleh karena itu, perhatikan setiap genangan air disekitarnya yang dapat menjadi sarang nyamuk.
Ventilasi di dalam kandang juga harus diatur sedemikian rupa, supaya suhu di dalam kandang tidak terlalu panas sehingga membuat ayam joper stress dan tidak nafsu makan.
Pada umumnya di kandang juga dibutuhkan litter, yaitu alas yang digunakan untuk menyerap dan mengurangi kadar air pada kotoran ayam.
Selain itu litter juga dapat berfungsi sebagai penghangat tubuh pada ayam.
Terdapat berbagai macam material yang bisa dijadikan sebagai litter, misal sekam padi, serbuk gergaji, dan jerami.
Diantara bahan-bahan tersebut, sekam padi dapat menjadi pilihan yang terbaik karena murah dan mudah ditemukan.
Selanjutnya perhatikan juga pencahayaan di dalam kandang, karena ayam joper yang berusia di bawah 2 minggu masih membutuhkan suhu dan pencahayaan dengan intensitas tinggi.
Untuk mendapatkan suhu dan pencahayaan yang tepat, kamu bisa menggunakan bohlam pada area kandang anak ayam.
7. Masa Panen & Pasca Panen
Umumnya masa panen ternak ayam joper dapat dilakukan saat ayam-ayam tersebut sudah berusia 2 bulan. Namun, hal tersebut tetap harus disesuaikan dengan permintaan pasar.
Sebab biasanya, ada beberapa konsumen yang memiliki sejumlah permintaan khusus mengenai bobot ayam joper.
Untuk pemasaran, sebaiknya kamu mulai menjalin relasi dengan para juragan ayam yang bersedia menampung ayam dalam jumlah yang banyak.
Kamu juga dapat bekerja sama secara langsung dengan para pemilik warung, restoran, atau rumah makan sebagai pemasok persediaan ayam.
Sebagai alternatif lain, kamu juga dapat menjual hasil panen ayam joper secara mandiri ke pasar-pasar.
Setelah masa panen ayam joper usai, bukan berarti ternak ayam joper sudah selesai begitu saja. Tentu kamu memiliki keinginan untuk meneruskan kesuksesan tersebut demi kelangsungan usaha.
Oleh sebab itu, segera siapkan kandang untuk kedatangan bibit ayam joper selanjutnya. Jangan lupa kandang harus benar-benar dibersihkan, begitu juga dengan perlengkapan-perlengkapannya, seperti wadah pakan dan minum.
Cuci semua peralatan sampai bersih, kemudian semprotkan disinfektan supaya kandang ayam kembali bersih dan steril dari kuman atau bakteri yang mungkin menempel.
Setelah itu, biarkan kandang tetap kosong terlebih dahulu dalam jangka waktu 1-2 minggu. Hal tersebut agar kuman dan bakteri tidak berkembang, dan ternak ayam joper selanjutnya bisa kamu mulai kembali.
Perhitungan Bisnis Budidaya Ayam Joper
Setelah mempelajari dan mengetahui tips dan trik dalam memulai budidaya ayam joper, tentu kamu juga ingin mengetahui bagaimana kalkulasi keuntungan usaha ternak ayam joper kan?
Oleh karena itu, berikut kami lampirkan rincian perhitungan modal dan keuntungan dalam budidaya ayam joper:
1. Modal Merintis Usaha Ternak Ayam Jowo Super
Sebelum memulai sebuah bisnis apapun itu, terlebih dahulu kamu perlu memperhitungkan modal yang harus dikeluarkan.
Hal ini penting dilakukan sebagai bekal dalam memperhitungkan resiko dan keuntungannya nanti.
Kabar baiknya, kamu dapat memulai usaha ternak ayam joper ini dengan modal minim. Berikut adalah contoh analisis modal awal untuk memulai budidaya dengan 100 ekor bibit ayam joper.
Jenis Pembelian | Satuan | Harga |
DOC Ayam Joper | 100 ekor x Rp. 5.500 | Rp. 550.000 |
Vitamin (Vita Chick & Neobro) | 1 Paket | Rp. 50.000 |
Vaksinasi IB, ND | 1 Paket | Rp. 50.000 |
Lampu GBH | 1 Buah | Rp. 20.000 |
Pakan Ternak | 1 Sak Pakan DOC Ayam Joper | Rp. 450.000 |
1 Sak Pakan Grower Ayam Joper | Rp. 420.000 | |
Total | Rp. 1.540.000 |
2. Perbandingan Antara Jumlah Pakan dan Produksi
Secara umum perhitungan ini biasa dikenal dengan nama feed comsumption rate atau FCR. FCR adalah perbandingan antara jumlah pakan dengan hasil ternak pada saat panen.
Rata-rata ayam joper yang sudah siap untuk dipanen sudah berusia 16 minggu. Secara rinci berikut perhitungan kebutuhan akan pakan ayam joper:
FCR = Total pakan : (Jumlah Ayam x Target Berat Badan Ayam) = (1 Sak x 50kg) : (100 x 1kg) = 50 : 100 = 0,5 Maka didapatkanlah hasil, untuk pertambahan 1kg pada ayam joper dibutuhkan (±) 0,5kg pakan. |
3. Penyusutan dan Resiko Ternak Ayam Joper
Setiap bisnis/ usaha tentu memiliki resiko. Di dalam usaha ternak ayam terdapat resiko kerugian apabila ayam mati atau sakit.
Hal ini dapat disebabkan oleh banyak faktor, misal kandang kurang sehat, tertular penyakit tertentu, hingga ayam mengalami stres.
Oleh karena itu, kamu juga perlu memperhitungkan resiko penyusutan yang mungkin akan terjadi tersebut.
Contoh Kasus: Dari 100 ekor ayam joper yang kamu pelihara, terdapat 15 ekor ayam yang mati karena sakit. Dengan begitu berapa persen penyusutan yang kamu alami? Jawab: Penyusutan = (Jumlah ayam yang mati/ berkurang : Jumlah ayam semula) x 100% = (15:100) x 100% = 15% Maka jumlah penyusutan pada usaha ternak ayam joper kamu sebesar 15%. Untuk menghindari resiko semacam ini, sebelum memulai usaha kamu dapat membuat bisnis plan terlebih dahulu. |
4. Laba Budidaya Ayam Jowo Super
Terakhir yang harus kamu perhitungkan adalah, laba dari bisnis ternak ayam joper yang kamu jalankan ini.
Cara menghitungnya cukup mudah, berikut adalah cara menghitung laba pada usaha budidaya ayam joper.
Contoh Kasus: Hari ini harga ayam joper di pasaran adalah Rp. 30.000 per kilogram. Dengan begitu berapa besar keuntungan yang didapat dari menjual 100 ekor ayam? Hasil Penjualan: Pendapatan = Jumlah Ayam yang Dijual x Harga di Pasaran = 100 x 30.000 = 3.000.000 Laba = Pendapatan – Biaya Produksi = 3.000.000 – 1.540.000 = 1.460.000 Jadi dari hasil penjualan 100 ekor ayam joper, kamu bisa mendapatkan untung sebesar Rp. 1.460.000. |
Lalu bagaimana jika terjadi penyusutan 15% seperti contoh di atas? Apabila ada penyusutan seperti ini perhitungannya:
Pendapatan Setelah Penyusutan = Pendapatan – Jumlah Penyusutan = 3.000.000 – (15% x 3.000.000) = 3.000.000 – 450.000 = 2.550.000 Laba = Pendapatan – Biaya Produksi = 2.550.000 – 1.540.000 = 1.010.000 Sehingga setelah mengalami penyusutan, laba yang bisa kamu dapatkan adalah Rp. 1.010.000 |
Contoh perhitungan di atas adalah, contoh perhitungan kasarnya saja ya. Bisa jadi berbeda dengan apa yang terjadi di lapangan.
Tapi semoga dengan adanya contoh perhitungan ini dapat membantu kamu dalam menganalisa usaha budidaya ayam joper dengan lebih baik.
Sekian
Itulah beberapa pembahasan mengenai step by step bagaimana cara memulai usaha di bidang budidaya ayam joper.
Semoga dengan adanya pembahasan berikut dapat membantu kamu dalam memulai dan menjalankan usaha ternak ayam joper yang baik dan benar.
Jangan pernah ragu dan malu untuk memulai, semoga setiap apa yang kamu impikan dan cita-citakan dapat terwujud. Apabila ada sesuatu yang ingin ditanyakan dan didiskusikan bisa langsung tulis di kolom komentar yaa. Good Luck!
Sumber Referensi:
- https://www.99.co/blog/indonesia/tips-usaha-ternak-ayam-joper/
- http://disnak.sumbarprov.go.id/info/detil/97/cara-mudah-beternak-ayam-joper.html
- https://rimbakita.com/ternak-ayam-joper/