Di Indonesia, budidaya ayam kalkun dapat dikatakan masih jarang. Karena mayoritas dari masyarakat kita, lebih memilih untuk menjalankan usaha budidaya ayam petelur yang sudah jelas market/ pasarnya.
Padahal jika dilihat secara grafik, peminat dan permintaan konsumen terhadap ayam kalkun mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Oleh karena itu, maka ini bisa menjadi peluang tersendiri bagi kamu yang ingin menjalankan usaha budidaya ayam kalkun. Yuk simak pembahasan berikut sampai tuntas!
Jenis-jenis Ayam Kalkun untuk Budidaya
Sebelum memulai ternak ayam kalkun, ada baiknya kamu terlebih dahulu mengetahui apa saja jenis-jenis ayam kalkun yang biasa di budidayakan di Indonesia.
Umumnya ayam kalkun dapat dibedakan dari warna bulunya. Namun, berikut sudah kami sajikan 5 jenis ayam kalkun yang bisa kamu dapatkan dan budidayakan di Indonesia:
1. Kalkun Bronze
Jenis ayam kalkun bronze memang sudah umum dan paling banyak di temui di Indonesia. Ciri khas dari ayam kalkun bronze adalah warna bulunya yang hitam kecoklatan, dengan kombinasi putih.
2. Kalkun Putih/ White Holland
Kalkun White Holland atau yang biasa dikenal kalkun putih, merupakan jenis ayam kalkun yang memiliki warna putih di seluruh bagian tubuhnya.
3. Kalkun Golden Palm
Golden Palm adalah jenis ayam kalkun yang memiliki warna bulu blaster/ lebih bervariasi. Perpaduan antara warna hitam, coklat, dan putih.
Sementara pada bagian kepala kalkun golden palm terdapat warna kebiru-biruan, dan pialanya berwarna merah.
4. Kalkun Black Spanish
Ayam kalkun Black Spanish adalah jenis ayam kalkun termahal, jika dibandingkan dengan ayam kalkun jenis lainnya.
Karena harganya yang relatif mahal, maka ayam ini dibudidayakan hanya untuk dimanfaatkan keindahan sebagai ayam hias.
5. Kalkun Narragansett
Ayam kalkun Naragansett, merupakan jenis ayam kalkun yang memiliki warna berupa corak mirip batik pada bagian bulu ekornya. Serta memiliki warna campuran abu-abu gelap dan kuning keemasan.
Persiapan & Panduan Cara Budidaya Ayam Kalkun
Tidak jauh berbeda denga budidaya ayam pada umumnya, budidaya ayam kalkun dapat dibilang cukup mudah bahkan hampir sama dengan cara budidaya ayam biasa.
Umumnya ayam kalkun dibudidaya untuk dijual dagingnya, karena ia memiliki kandungan gizi yang tinggi dengan kandungan lemak yang memiliki tingkat kolestrol lebih rendah.
Berikut adalah panduan lengkap, dalam memulai budidaya ayam kalkun untuk pemula meskipun dengan modal minim dan lahan terbatas:
Sebelumnya kamu dapat melihat video referensi & inspirasi di atas hingga selesai!
1. Menentukan Lokasi untuk Budidaya Ayam Kalkun
Sebagaimana budidaya ayam potong, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah menentukan lokasi untuk memulai budidaya ayam kalkun.
Salah satu lokasi/ tempat yang direkomendasikan yaitu yang cukup jauh dari pemukiman penduduk, hal berikut bertujuan agar masyarakat tidak merasa terganggu dengan kebisingan atau bau yang akan dihadirkan saat beternak ayam kalkun.
Namun meski jauh dari lingkungan penduduk, usahakan lokasi tetap mudah untuk diakses oleh transportasi agar memudahkan saat melakukan pengecekan dan pemasaran nantinya.
Kemudian tinjau apakah lokasi tersebut aman dari bencana alam, kemalingan, serta hewan-hewan predator seperti tikus, ular, dan lain sebagainya.
Karena mengingat jenis ayam yang akan dibudidaya adalah kalkun, maka keamanan dan kenyamanan lokasi harus diprioritaskan.
2. Persiapan & Pembuatan Kandang Ayam Kalkun
Setelah menentukan lokasi kandang untuk budidaya ayam kalkun yang tepat, selanjutnya adalah mempersiapkan kandang.
Salah satu jenis kandang ayam kalkun yang biasa digunakan adalah jenis kandang umbaran, atau kandang bebas. Hal ini bertujuan agar ayam kalkun tidak mudah stres, karena karakteristiknya yang suka bergerak bebas.
Kondisi kandang yang baik yaitu yang tidak terlalu sempit dan bisa mendapatkan sinar matahari secara langsung.
Selain itu, untuk kandang pisahkan kalkun sesuai dengan umurnya. Berikut penjelasannya:
a. Kandang Kalkun Usia 0-30 Hari
Umumnya kandang berbentuk kotak, dengan suhu hangat dan lapisan alas berupa koran atau kertas bekas. Lakukan pergantian alas secara teratur, agar kotoran anak ayam kalkun tidak menumpuk.
b. Kandang Kalkun Usia 31-75 Hari
Kalkun remaja perlu dipindahkan ke kandang dengan ukuran yang lebih luas/ besar, agar kalkun tidak merasa terlalu sempit.
Umumnya ukuran kandang kalkun di usia ini yaitu panjang 2m, lebar 80cm, dan tinggi 70cm. Dapat menampung sekitar 10-20 ekor ayam kalkun, sesuaikan dengan besar kecilnya ukuran kalkun.
c. Kandang Kalkun Dewasa
Ayam kalkun dewasa, biasanya akan membutuhkan kandang yang lebih luas lagi dengan tanah kering. Ukuran kandang kalkun dewasa yang biasa digunakan yaitu 5×10 meter.
Hal tersebut diperlukan agar ayam-ayam kalkun yang dipelihara dapat bergerak lebih bebas, leluasa, dan dapat mencari makanan tambahannya.
Kalkun dewasa juga masih perlu dibedakan kandangnya berdasarkan jenis tugasnya.
- Kalkun Pejantan: Kalkun pejantan memiliki tugas untuk mengawini kalkun-kalkun betina. Oleh karena itu pejantan harus memiliki kandang sendiri-sendiri agar tidak terjadi perkelahian.
- Kalkun Pengeram: Kalkun pengeram membutuhkan jenis kandang dengan desain khusus, agar memudahkan dalam proses mengerami telur-telurnya. Kandang kalkun pengeram juga membutuhkan suhu yang hangat, serta tambahan jerami sebagai alasnya. Tempatkan kandang pengeram di tempat tersembunyi, agar ia tidak merasa terganggu saat masa pengeraman.
3. Pemilihan Bibit Ayam Kalkun Berkualitas
Pemilihan bibit kalkun yang unggul, akan meningkatkan peluang keberhasilan pada saat budidaya.
Oleh karena itu, saat pembelian bibit kalkun, pastikan bibit yang dipilih benar-benar dalam kondisi sehat, dan tidak memiliki cacat.
Kamu juga dapat memperhatikan dari warna bulu tubuh bibit kalkun, semakin gelap warnanya maka semakin bagus bibit kalkun tersebut.
Secara umum, pilihlah bibit kalkun yang memiliki postur tubuh tegap, sehat, lincah, tidak ada cacat, dan memiliki nafsu makan yang tinggi.
4. Pemberian Pakan pada Ayam Kalkun
Pemberian pakan yang tepat terhadap ayam kalkun dapat membantu dalam meningkatkan pertumbuhan dengan baik.
Adapun jenis pakan ayam kalkun tidak jauh berbeda dengan pakan ayam pelung, sehingga kamu dapat memanfaatkan sisa makanan dari rumah makan, restoran, ataupun rumah kamu sendiri.
Selain itu, kamu juga bisa menggunakan pakan dedak dan olahan eceng gondok.
Kamu juga perlu memperhatikan nutrisi tambahan untuk ayam kalkun, untuk ini bisa menggunakan pakan kemasan atau konsentrat yang bisa kamu beli di toko pakan ternak.
5. Perawatan Kandang Ayam Kalkun
Supaya budidaya ayam kalkun dapat berjalan dengan baik dan ternak tidak terserang penyakit, maka perawatan dan kebersihan kadang harus diperhatikan.
Membersihkan kandang ayam kalkun dapat dilakukan secara rutin dan menyeluruh. Mulai dari kotoran di alas kandang, dinding kandang, wadah makan dan minum.
Selain itu kamu juga perlu memasang lampu apabila cuaca sedang hujan/ dingin, agar ayam kalkun tetap merasa hangat dan tidak sakit.
6. Perawatan Ternak Ayam Kalkun
Perawatan pada ayam kalkun juga sangat diperlukan, agar ayam kalkun tidak mengalami sakit dan mati. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan saat melakukan perawatan adalah sebagai berikut:
a. Memisah Anak Ayam Kalkun dari Indukannya
Pemisahan perlu dilakukan agar anak ayam kalkun tidak mengalami stres. Karena kandang anakan kalkun harus memiliki suhu hangat, alas kandang dilapisi koran ataupun jerami, serta meletakkan kerikil di wadah minumnya.
b. Memberi Vaksin
Vaksinasi perlu dilakukan untuk membantu meningkatkan ketahanan tubuh, serta mencegah dari serangan penyakit.
Pemberian vaksin dapat dilakukan secara mandiri, dengan membeli vaksin di toko peternakan kemudian memberikannya pada ayam kalkun sesuai aturan.
c. Memberi Pakan Bernutrisi & Bergizi
Pakan yang bergizi dan bernutrisi diperlukan khususnya untuk anak kalkun. Tidak disarankan memberi pakan berupa jagung ataupun bekatul pada kalkun anakan.
7. Pembudidayaan/ Pengembangbiakan Ayam Kalkun
Pengembangbiakan yaitu mengawinkan kalkun pejantan dengan kalkun betina/ pengeram.
Pengawinan yang ideal dapat dilakukan saat kalkun sudah berusia min. 6 bulan, dan proses pengawinannya dapat dilakukan secara alami atau dengan bantuan peternak.
a. Perkawinan Kalkun Alami
Hal ini biasa terjadi apabila ukuran antara kalkun betina dengan kalkun jantan tidak berbeda jauh, sehingga perkawinan bisa terjadi dengan mudah.
b. Perkawinan Kalkun dengan Bantuan
Pengawinan dengan cara ini biasa dilakukan jika ukuran ayam kalkun pejantan lebih besar dari kalkun betina.
Adapun cara melakukan pengawinan dengan bantuan yaitu, kamu harus memegang kalkun betina dan pastikan cakar dari kalkun pejantan tidak merusak bulu kalkun betina.
Setelah proses perkawinan selesai, berikan tanda pada kalkun betina agar nanti bisa dijadikan acuan induk unggulan yang akan diteruskan nantinya.
Umumnya kalkun betina bisa dikawinkan kembali 2 minggu setelah ia bertelur.
Waktu pengeraman membutuhkan waktu (±) 28-30 hari, dan dapat dilakukan secara alami ataupun dengan menggunakan mesin penetas.
8. Masa Panen Ayam Kalkun
Ayam kalkun biasanya sudah layak dan dapat dipanen sejak ia berusia 2 bulan, adapun pemanenan hasil ternak ayam kalkun meliputi daging dan juga telur.
Selain dimanfaatkan daging dan telurnya, kotoran ayam kalkun juga bisa dimanfaatkan untuk dijadikan sebagai pupuk organik.
Bahkan bulu ayam kalkun juga dapat dijual, umumnya ia akan dijadikan sebagai tambahan aksesoris atau hiasan.
Penjualan daging ayam kalkun memiliki 2 cara, dengan cara jual eceran dan jual daging utuh hanya tanpa kepala (karkas = daging utuh tanpa kepala).
Kedua cara tersebut sama-sama memiliki harga jual yang tinggi. Berikut rincian harga jual hasil panen budidaya ayam kalkun saat ini (2022):
- Daging kalkun eceran = Rp. 60rb – Rp. 80rb/ kg
- Karkas ukuran di bawah 4kg = Rp. 277rb
- Karkas 4kg – 4,99kg = Rp. 352rb
- Karkas 5kg – 5,99kg = Rp. 427rb
- Karkas 6kg – 6,99kg = Rp. 487rb
- Karkas 7kg – 7,99kg = Rp. 562rb
- Karkas 8kg – 8,99kg = Rp. 637rb
- Karkas ukuran di atas 9kg = Rp. 712rb
- Harga telur ayam kalkun: Rp. 15rb/ butir
- Harga bulu ayam kalkun: Rp. 2rb/ helai
Analisa Usaha Ternak Ayam Kalkun
Dengan membuat sebuah analisa usaha, maka kita dapat dengan mudah mempersiapkan modal awal yang dibutuhkan untuk memulai usaha budidaya ayam kalkun.
Adapun untuk contoh analisa usaha yang kami lampirkan berikut yaitu untuk memulai budidaya ayam kalkun dengan 10 ekor indukan betina, dan 1 ekor ayam kalkun pejantan.
a. Modal Awal Membeli Kalkun Indukan
b. Anggaran Pembelian Pakan & Perawatan Kalkun Indukan
c. Perhitungan Hasil Ternak Kalkun
Sekian
Itulah pembahasan mengenai prospek dan cara melakukan budidaya ayam kalkun yang baik, benar, dan mudah.
Semoga dengan adanya pembahasan tersebut, dapat membantu dan memudahkan kamu dalam memulai dan menjalankan usaha ternak ayam kalkun meskipun dengan modal minim dan lahan terbatas.
Jangan pernah ragu dan malu untuk memulai. Jika ada hal-hal yang ingin ditanyakan dan didiskusikan, bisa langsung tulis di kolom komentar ya. Good Luck!
Sumber Referensi:
- https://trikmerawat.com/budidaya-ayam-kalkun/
- https://paktanidigital.com/artikel/cara-beternak-kalkun/#.YqcAT6hBw2z
- https://sumbarprov.go.id/home/news/12692-ternak-ayam-kalkun-
- https://faktualnews.co/2019/06/28/budidaya-ayam-kalkun-dan-analisis-bisnisnya-peluang-usaha-yang-menjanjikan/146898/