Tumbuh Subur Indonesia Tumbuh bersama wirausaha muda Indonesia di sektor industri pertanian & peternakan #BelajarBersamaTumbuhBersama

Cara Budidaya Ayam Potong Ras Broiler & Analisa Usahanya!

7 min read

Panduan Lengkap! Cara Budidaya Ayam Potong Broiler untuk Pemula Sampai Menghasilkan

DomaiNesia

Meskipun sering dipandang dengan sebelah mata, usaha budidaya ayam potong broiler merupakan salah satu bisnis dengan prospek yang menjajikan di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan permintaan dan kebutuhan akan daging ayam cukup tinggi setiap harinya.

Namun sebanding dengan keuntungan yang akan didapatkan, modal awal untuk beternak ayam potong ini cukup tinggi tidak jauh berbeda dengan ternak ayam petelur.

Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini Tumbuhsubur.id akan memberikan informasi secara rinci mengenai analisa usaha ternak ayam potong broiler beserta cara-caranya. Yuk simak sampai selesai!

Keuntungan Budidaya Ayam Potong Broiler Pedaging

Keuntungan Budidaya Ayam Potong Broiler Pedaging

Apa saja keuntungan kita jika memutuskan untuk memulai usaha budidaya di industri peternakan ayam potong broiler ini?

Berikut ini adalah beberapa keuntungan ternak ayam potong broiler yang perlu kamu ketahui:

1. Produksi Relatif Cepat

Ayam potong broiler pedaging memiliki siklus produksi yang dapat dibilang relatif cepat, yaitu sekitar 4-6 minggu.

Waktu yang dibutuhkan untuk membudidayakan jenis ayam pedaging ini terbilang singkat, terlebih jika dalam kurun waktu tersebut dapat menghasilkan ayam dengan bobot (±) 1,5kg per ekornya.

2. Permintaan Pasar Stabil Cenderung Meningkat

Kebutuhan akan permintaan ayam potong broiler di Indonesia hingga saat ini cukup besar, sehingga membuat para peternak harus siap memproduksi lebih banyak ayam sesuai dengan permintaan pasar.

Seperti yang dapat kamu lihat sendiri, di banyak supermarket, swalayan, serta pasar tradisional, daging ayam selalu dibutuhkan dan selalu terjual habis.

Bahkan daging ayam dapat dikatakan sudah menjadi bahan konsumsi/ makanan sehari-hari bagi banyak masyarakat.

Bukan hanya perorangan saja yang membutuhkan daging ayam, melainkan para pengusaha dibidang kuliner juga banyak membutuhkan daging ayam untuk menjalankan bisnisnya.

3. Ayam Potong Broiler Dinilai Ekonomis

Selain siklus produktifitas yang relatif cepat dan singkat, ayam potong broiler juga dinilai ekonomis. Daging ayam broiler dijual dengan harga terjangkau, sehingga masyarakat dapat membelinya tanpa harus merogoh kocek lebih dalam.

Bobot badannya yang tinggi serta dagingnya yang berserat lunak, membuat jenis ayam ini banyak diminati oleh masyarakat/ konsumen.

Menentukan Skala Usaha Budidaya Ayam Potong

Menentukan Skala Usaha Budidaya Ayam Potong
source image: faktajabar.co.id

Sebelum memulai usaha budidaya ayam potong, terlebih dahulu kamu harus menentukan jenis atau skala usaha yang akan dijalankan.

Adapun di dalam peternakan skala usaha dan tingkat pendapatannya terbagi menjadi 4 macam/ kelompok, yaitu:

1. Ternak Ayam Potong Sebagai Usaha Sambilan

Sebagai usaha sambilan, peternak ayam potong mengusahakan bisa memproduksi ayam hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga atau subsisten, dengan tingkat pendapatan di bawah 30%.

2. Ternak Ayam Potong Sebagai Cabang Usaha

Berbeda dengan usaha sambilan, ternak ayam potong sebagai cabang usaha memiliki tingkat pendapatan yang jauh lebih tinggi. Adapun produksi ayam yang dibutuhkan yaitu berkisar 30-70% tingkat pendapatan usahanya.

3. Ternak Ayam Potong Sebagai Usaha Pokok

Disebut sebagai usaha pokok karena peternak membudidayakan peternakan untuk memenuhi kebutuhan atau permintaan pasar akan hewan ternak yang berkisar pada angka 70-100% tingkat pendapatannya.

4. Peternakan Skala Industri

Peternakan dengan skala industri memiliki tingkat pendapatan hingga mencapai 100%, sebagaimana usaha peternakan komersil pada umumnya.

Perbedaannya yaitu terletak pada modal yang dibutuhkan cukup besar, dan teknologi yang digunakan untuk beternak juga jauh lebih modern.

4 Poin di atas merupakan skala usaha yang harus kamu tentukan terlebih dahulu, untuk menjalankan bisnis budidaya ayam potong.

Jenis-jenis Ayam Potong Broiler atau Pedaging

Jenis-jenis Ayam Potong Broiler atau Pedaging
source image: sipendik.com

Setelah menentukan skala usaha yang akan dijalankan, selanjutnya kamu perlu mengetahui apa saja jenis-jenis ayam potong yang dapat dibudidayakan.

Berikut ini adalah jenis-jenis ayam potong broiler yang bisa kamu jadikan referensi:

  • Cobb: Jenis ayam ini sudah dikembangkan dan populer di lebih dari 60 negara, dan memiliki fokus pengembangan untuk performa rasio pemberian pakan. Jika dilihat dari genetik, ayam strain cobb biasa dikembangkan untuk memiliki pembentukan daging dada.
  • Ross: Ayam broiler strain ross adalah jenis ayam yang dikembangkan untuk memiliki FCR yang efisien. Bukan hanya itu, pertumbuhan ayam ini juga dapat dibilang cepat serta memiliki daya tahan yang lebih baik.
  • Hybro: Jenis ayam broiler selanjutnya yaitu jenis ayam strain hybro, yang memiliki fokus untuk pengembangan ketahanan daya hidup. Ayam jenis ini juga memiliki performa yang baik di daerah tropis, serta memiliki ketahanan terhadap penyakit ascites.

Baca juga => Prospek dan Cara Budidaya Ayam Kalkun di Indonesia 

Cara Budidaya Ayam Potong Pedaging untuk Pemula

Jika sebelumnya kita sudah membahas dan mempelajari mengenai apa saja keuntungan, skala usaha, serta jenis-jenis ayam potong broiler, maka selanjutnya kita masuk ke dalam pembahasan inti yaitu cara budidaya ayam potong pedaging.

Berikut ini adalah langkah-langkah dalam memulai usaha budidaya ayam potong yang perlu kamu ketahui dan lakukan:

1. Menentukan Lokasi Kandang

Hal pertama yang perlu kamu lakukan saat ingin memulai budidaya ayam potong adalah menentukan lokasi kandang.

Disarankan kamu untuk memilih lokasi kandang yang mudah dijangkau dan dapat diakses oleh transportasi.

Usahakan juga untuk memilih lokasi untuk kandang yang berada di daerah/ kawasan tidak bising, jauh dari pemukiman warga, dan dekat dengan sumber air.

Hal ini bertujuan agar proses beternak/ budidaya kamu tidak mengganggu kenyamanan penduduk, karena bau yang dihasilkan dari kandang.

2. Pembuatan Kandang Ayam Potong

Setelah menentukan lokasi untuk kandang, maka selanjutnya adalah pembuatan kandang untuk budidaya ayam pedaging. Umumnya terdapat 2 jenis kandang yang biasa digunakan oleh para peternak.

  • Kandang Tanpa Panggung: Jenis kandang ini adalah yang paling sering digunakan, selain cukup mudah dalam proses pembuatannya juga biaya yang dibutuhkan tergolong murah.
  • Kandang Berbentuk Panggung: Jenis kandang berbentuk panggung biasanya membutuhkan biaya pembuatan yang lumayan mahal. Kelebihannya adalah, tipe kandang panggung tidak akan kotor karena mudah dibersihkan. Selain itu, kandang ini juga tidak perlu alas karena kotoran ayam akan langsung jatuh ke bawah kandang.

3. Memilih Bibit Ayam Potong Unggul

Tidak jauh berbeda dengan ternak ayam bangkok, jika ingin mendapatkan hasil ternak yang bagus maka kamu harus memilih bibit ayam yang unggul.

Di dalam melakukan pemilihan bibit ayam potong ras/ broiler, disarankan untuk memperhatikan beberapa hal penting berikut:

  • Pilih bibit yang memiliki bentuk tubuh bulat, gemuk, dan berisi.
  • Pilih bibit yang sehat, memiliki gerakan aktif, serta tidak sakit atau mengalami cacat fisik.
  • Bulu dari bibit ayam tidak kusam, sehat, dan mengkilap.
  • Di daerah sekitar anus tidak kotor, mata tajam, dan paruh/ hidung bersih.

4. Pemberian Pakan

Pada saat melakukan budidaya ayam potong pedaging, terdapat hal-hal yang harus diperhatikan. Baik dari waktu pemberian pakan, serta kandungan pakan.

Sebab nutrisi pada ayam pedaging harus terpenuhi, agar ayam dapat tumbuh dengan maksimal dan berkualitas.

Sementara untuk sistem pemberian pakan ayam pedaging, kamu bisa menerapkan konsep adlibilitum yaitu makanan yang selalu tersedia dan tanpa batas.

Sehingga dengan begitu kamu perlu mengecek secara rutin akan ketersediaan pakan di dalam kandang. Untuk jenis pakan, umumnya para peternak ayam pedaging menggunakan pelet, crumbles (putiran pecahan), dan bentuk tepung.

5. Perawatan dan Pemeliharaan

Tidak hanya tentang pakan, dalam melakukan ternak ayam pedaging kamu juga harus melakukan pemeliharaan dan perawatan dengan baik.

Dibalik hasil budidaya ayam pedaging yang sehat dan berkualitas, terdapat beberapa rangkaian prsoses yang perlu dilakukan, diantaranya yaitu:

  • Pada 7 hari pertama, bibit ayam unggul yang telah dipilih langsung dimasukan ke dalam incubator dan diberi pakan berbentuk crumbles serta minum berupa air hangat.
  • Selanjutnya di minggu ke-2 , kamu dapat mengurangi suhu incubator dan tetap beri bibit ayam pakan dalam bentuk crumbles.
  • Di minggu ke-3 kamu bisa mematikan incubator, sebab ayam sudah tidak membutuhkan pemanas.
  • Pada minggu ke-4 bulu-bulu ayam akan tumbuh, dan mereka akan membutuhkan pakan dengan jumlah lebih banyak bahkan sampai 2 kali lipat.
  • Di minggu-minggu berikutnya kamu bisa melakukan pembersihan kandang secara rutin, karena ayam sudah mulai mengeluarkan kotoran yang cukup banyak.

6. Fase Panen Ayam Potong Pedaging

Pada fase panen, kamu dapat melakukannya dengan cara yang sistematik. Yaitu dimana penangkapan ayam pedaging yang sudah siap panen dilakukan secara bertahap.

Sebab jika kamu mencoba menangkap semua ayam secara bersamaan, ditakutkan ayam-ayam justru akan lemas.

Selain itu, hindari juga menumpuk ayam yang sudah dipanen di sudut kandang, dikhawatirkan ada ayam yang mati. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah cara menangkap dan memanen ayam pedaging yang baik dan benar:

  • Pertama pegang kaki ayam secara perlahan, kemudian pegang bagian dada dan angkat ke atas.
  • Hindari menangkap ayam dengan cara menarik salah satu sayapnya, karena hal tersebut akan membuat ayam memberontak.
  • Setelah itu, ikat kedua kaki ayam sesudah ditangkap.
  • Kemudian catat setiap bobot ayam pedaging saat masih hidup, sebab ayam pedaging akan dijual per bobot ketika ia hidup.

7. Membersihkan dan Melakukan Sanitasi Hama Kandang

Setelah budidaya ternak ayam potong broiler/ pedaging kamu sudah melewati fase panen, jangan lupa untuk melakukan pengapuran pada bagian dinding dan juga lantai kandang untuk sanitasi.

Tidak hanya itu, agar bibit penyakit dapat mati kamu juga bisa menyemprotkan formalin. Setelah 2 hal itu dilakukan, diamkan kandang selama (±) 10 hari sebelum memasukkan bibit ayam potong broiler baru.

Analisa Usaha Budiadya Ayam Potong Pedaging

Analisa Usaha Budiadya Ayam Potong Pedaging
source image: republika.co.id

Setelah mengetahui step by step cara melakukan budidaya ayam potong ras/ broiler/ pedaging, kamu juga harus mengetahui bagaimana cara melakukan analisa usaha pada budidaya ayam ini.

Hal ini bertujan agar mengetahui berapa modal yang dibutuhkan untuk memulai usaha budidaya ayam pedaging, dan berapa keuntungan yang bisa didapatkan.

Berikut ini adalah rincian modal dan analisa usaha yang dapat kamu pelajari dan jadikan referensi untuk memulai usaha ternak ayam pedaging.

1. Modal Awal Ternak Ayam Potong Pedaging

Modal untuk ternak ayam potong pedaging skala rumahan umumnya dibagi menjadi 3 kategori, yaitu modal tetap, modal tidak tetap, dan modal operasional.

A. Modal Tetap

Modal ini terdiri dari harga kandang, wadah pakan, dan tempat minum. Berikut rincian biaya yang dapat kamu lihat.

KeperluanJumlahHarga SatuanTotal Biaya
Kandang ukuran 5×510Rp. 300.000Rp. 3.000.000
Tempat Minum50Rp. 10.000Rp. 500.000
Wadah Pakan24Rp. 20.000Rp. 480.000
Lain-lainRp. 120.000
Total Modal TetapRp. 4.100.000

Biaya atau pengeluaran di atas adalah modal awal untuk pembelian kandang dengan ukuran 5×5 meter yang dapat dihuni 8-12 ekor ayam tiap meter persegi, atau sekitar 400-600 ekor ayam.

Jika kamu ingin memelihara dengan jumlah yang lebih besar, maka biaya yang perlu kamu keluarkan adalah kelipatan dari modal di atas.

B. Modal Tidak Tetap

Modal tidak tetap merupakan biaya yang perlu dikeluarkan untuk membeli bahan yang digunakan dalam 1 kali periode beternak. Berikut rincian modal tidak tetap yang dapat kamu lihat.

KeperluanJumlahHarga SatuanTotal Harga
DOC Ayam Potong600 EkorRp. 10.000Rp. 6.000.000
Suplemen organik cair khusus peternakan12 LiterRp. 50.000Rp. 600.000
Pakan Ayam30 KarunRp. 300.000Rp. 900.000
Total Modal Tidak TetapRp. 7.500.000

Biaya tersebut adalah perhitungan modal usaha setiap 100 ekor ayam. Pastikan kamu selalu menyediakan pakan yang cukup karena ayam potong membutuhkan nutrisi dan protein yang tinggi dalam pertumbuhannya.

C. Modal Operasional

Selain harus menyiapkan modal untuk pembuatan kandang, pembelian bibit, pakan, dan lain sebagainya, kamu juga perlu menyediakan dana/ modal untuk keperluan operasional.

Beberapa keperluan operasional tersebut diantaranya yaitu:

  • Listrik (±) Rp. 200.000
  • Penjaga kandang (±) Rp. 1.000.000 per orang
  • Biaya penyusutan yang mungkin timbul (±) Rp. 500.000

Dari rincian dan penjelasan 3 modal di atas, maka dapat ditarik contoh/ kesimpulan bahwa untuk ternak 600 ekor ayam dibutuhkan modal sebagai berikut:

Total Modal Ternak Ayam Potong Ras/ Broiler Skala Rumahan

= Modal tetap + modal tidak tetap + modal operasional

= Rp. 4.100.000 + Rp. 7.500.000 + modal operasional

= Rp. 11.600.000 + modal operasional

Umumnya modal operasional tergantung pada besar kecilnya usaha peternakan ayam yang kamu jalankan. Oleh karena itu, kamu perlu menghitung kembali biaya untuk listrik, gaji karyawan, serta biaya penyusutan selama periode ternak berjalan (±) 35 hari.

2. Estimasi Keuntungan Ternak Ayam Potong Pedaging

Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa usaha ternak ayam potong memiliki estimasi keuntungan yang cukup besar dan stabil.

Sebelum menghitung keuntungan, perlu diketahui terlebih dahulu jika ayam potong ras baru boleh dipanen jika sudah mencapai usia 35 hari dan bobotnya mencapai 1,5kg.

Berikut ini adalah estimasi keuntungan/ hitungan kasar dari ternak ayam potong dengan jumlah panen 600 ekor, apabila harga jual setiap 1kg ayam adalah Rp. 25.000

Pendapatan

= Jumlah ayam x bobot x harga jual satuan

= 600 x 1,5 x Rp. 25.000

= Rp. 22.500.000

Total Modal

= Modal tetap + modal tidak tetap + modal operasional

= Rp. 4.100.000 + Rp. 7.500.000 + Rp. 1.500.000 (sesuaikan dengan kebutuhan kamu)

= Rp. 13.100.000

Keuntungan Dalam 1 Kali Panen

= Pendapatan – total modal

= Rp. 22.500.000 – Rp. 13.100.000

= Rp. 9.400.000

Dengan begitu, maka keuntungan yang bisa kamu dapatkan dalam satu kali panen bisa mencapai Rp. 9.400.000, dan dalam satu tahun adalah Rp. 9.400.000 x 12 bulan = Rp. 112.800.000.

Tentu angka tersebut dapat berubah-ubah, menyesuaikan dengan proses kamu dalam beternak. Bahkan jumlahnya bisa terus bertambah, karena setiap hari raya keagamaan kebutuhan dan harga ayam potong per kilogramnya cenderung naik.

Sekian

Itulah step by step bagaimana cara memulai usaha ternak ayam potong pedaging ras/ broiler, baik dari keuntungan, jenis-jenis, serta analisa usahanya.

Semoga dengan adanya pembahasan berikut, dapat membantu dan memudahkan kamu dalam memulai dan menjalankan usaha ternak ayam potong broiler dari skala rumahan hingga skala industri.

Jangan pernah ragu dan malu untuk memulai. Jika ada hal-hal yang ingin ditanyakan atau didiskusikan seputar industri pertanian dan peternakan bisa langsung tulis di kolom komentar ya. Good Luck!


Sumber Referensi:

  • https://www.cekaja.com/info/cara-budidaya-ternak-ayam-pedaging-yang-menjanjikan
  • https://chickin.id/blog/cara-beternak-ayam-potong-broiler/
  • https://www.99.co/blog/indonesia/cara-ternak-ayam-potong/
  • https://www.ocbcnisp.com/en/article/2021/10/19/ternak-ayam-potong

www.domainesia.com

Tumbuh Subur Indonesia Tumbuh bersama wirausaha muda Indonesia di sektor industri pertanian & peternakan #BelajarBersamaTumbuhBersama

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *