Tumbuh Subur Indonesia Tumbuh bersama wirausaha muda Indonesia di sektor industri pertanian & peternakan #BelajarBersamaTumbuhBersama

Cara Mudah Budidaya Cacing Tanah Sampai Menghasilkan

5 min read

Cara Mudah Budidaya Cacing Tanah untuk pemula Sampai Menghasilkan

DomaiNesia

Cara Mudah Budidaya Cacing Tanah – Cacing tanah bagi sebagian orang mungkin cukup menjijikan, karena bentuknya yang lembek dan menggelikan.

Namun siapa sangka, ternyata dari hewan yang unik ini memiliki banyak sekali manfaat bagi alam dan kehidupan manusia. Salah satunya yaitu untuk budidaya yang dapat memberikan penghasilan cukup menggiurkan.

Jika kamu penasaran mengenai apa saja manfaat dari cacing tanah ini dan bagaimana cara membudidayakannya, yuk langsung saja simak pembahasan dari Tumbuh Subur berikut:

Manfaat Cacing Tanah Dalam Kehidupan

Manfaat Cacing Tanah Dalam Kehidupan
source image: https://pixabay.com/id/photos/burung-hitam-burung-burung-taman-2394788/

Cacing tanah memiliki nama latin Lubrecus RubellusLumbricina, adalah salah satu jenis hewan invertebrata atau jenis hewan yang tidak memiliki tulang belakang.

Hewan satu ini banyak dicari oleh beberapa orang dan perusahaan-perusahaan dalam jumlah yang banyak untuk kebutuhan dan tujuan tertentu, beberapa diantaranya adalah untuk diolah menjadi pakan ternak dan sebagai bahan obat-obatan.

Selain itu, cacing tanah juga memiliki peran penting sebagai dekomposer atau pengurai.

Dekomposer sendiri adalah organisme yang berfungsi untuk mengurai bahan organik dari organisme mati. Dekomposer bisa membantu siklus nustrisi kembali lagi ke ekosistem lainnya.

Kemudian selain digunakan sebagai dekomposer, cacing tanah juga dapat bermanfaat untuk digunakan sebagai obat-obatan, seperti untuk mengatasi sakit demam dan typhus pada manusia.

Saat ini cacing tanah juga sudah mulai digunakan untuk bahan tambahan pada bahan-bahan kosmetik, karena dipercaya dapat membantu melembabkan serta meremajakan kulit.

Beragam manfaat lain dari cacing tanah yaitu, ia memiliki kandungan protein yang cukup tinggi berkisar 76%.

Selain kandungan proteinnya yang cukup tinggi, cacing tanah juga memiliki kandungan asam amino sebanyak kurang lebih 17%. Asam amino tersebut dapat membantu dalam pembentukan sel otot serta memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Oleh karena itu, dengan banyaknya manfaat yang ia miliki membuat cacing tanah memiliki harga jual yang cukup tinggi di pasaran. Yaitu berkisar dari Rp. 75.000 hingga Rp. 85.000 per kilogram.

Baca juga => Cara Budidaya Maggot di Lahan Terbatas untuk Pemula

Cara Mudah Budidaya Cacing Tanah

Setelah memahami beragam manfaat dari cacing tanah di atas, tentu mulai ada gambaran dibenak kamu kenapa budidaya cacing tanah begitu sangat menggiurkan.

Sebab ternyata banyak sekali orang-orang yang memang membutuhkan jenis hewan satu ini, baik untuk pakan ternak unggas, bahan kosmetik, obat, dan lain sebagainya.

Lalu bagaimana cara memulai dan apa saja tahapan-tahapan untuk budidaya cacing tanah ini?

Tenang, di sini admin Tumbuh Subur sudah menjabarkan secara rinci mengenai step by step dalam memulai budidaya cacing tanah. Yuk langsung aja simak pembahasan berikut:

1. Menyiapkan Media untuk Budidaya Cacing Tanah

Sama halnya dengan budidaya budidaya yang lain, ternak cacing tanah tentu juga membutuhkan media ternak di awal.

Lalu apa media yang digunakan untuk ternak cacing tanah? Umumnya media yang digunakan untuk ternak cacing tanah adalah kotak box bekas dengan ukuran 90 x 50 x 36 cm yang sudah diisi dengan tanah lembab/ tanah humus.

Kamu juga bisa menggunakan media yang mengandung bahan organik lebih banyak, seperti bahan organik yang berasal dari pupuk kompos, pupuk kandang, dan sebagainya.

Isi kotak tersebut dengan tanah atau bahan oraganik setinggi 5 – 10 cm, kemudian letakkan kotak tersebut pada tempat yang teduh dan terhindar dari paparan sinar matahari supaya media ternak tidak kering atau rusak.

Untuk wadah kotak ini, kamu bisa menggunakan kotak box berbahan kayu/ triplek yang diberi alas tambahan. Atau menggunakan box berbahan styrofoam.

2. Menyiapkan Bibit Cacing Tanah yang Berkualitas

Setelah menyiapkan media (wadah & tanah) untuk ternak cacing, maka selanjutnya yang harus disiapkan adalah bibit cacing tanah.

Tentu untuk mendapatkan hasil ternak yan baik sangat bergantung pada pemilihan bibit yang baik pula, maka pemilihan bibit ini sangat penting sekali.

Lalu bibit cacing tanah seperti apa yang bagus untuk ternak? Umumnya, jika kamu baru mau memulai ternak cacing dalam skala kecil kamu bisa mencari bibit cacing tanah ini langsung dari tempat atau habitat aslinya yaitu di tanah lembab & sampah organik.

Namun apabila kamu ingin memulai langsung dalam skala besar, kamu bisa membeli bibit cacing tanah untuk indukan ini dari penyedia bibit yang sudah terpercaya supaya mendapatkan bibit cacing terbaik.

Umumnya ada 3 jenis cacing tanah yang paling populer dan banyak dibudidayakan di Indonesia, yaitu:

  • Pheretima
  • Perionyx
  • Lumbricus

Sebab ketiga jenis cacing itulah yang dikenal lebih menyukai media dari bahan-bahan organik, dan dirasa paling mudah dalam menyediakan media untuk tempat pembudidayaan.

Kemudian untuk pembudidayaan, 1 wadah/ kotak bisa diisi dengan 50-100 ekor bibit cacing tanah.

3. Penyebaran Bibit Cacing Tanah

Setelah mendapatkan bibit cacing tanah terbaik serta bisa mengembangbiakan dalam jumlah yang cukup banyak, maka selanjutnya kamu bisa menebar bibit-bibit cacing tanah tersebut ke media budidaya.

Beberapa hal yang kamu perlu perhatikan pada tahapan ini adalah sebagai berikut:

  1. Pastikan kelembaban tanah selalu terjaga dengan baik (jangan sampai kering). Kamu bisa secara rutin membasahi tanah yagn sudah dimasukan ke dalam media budidaya.
  2. Ukur pH tanah dan pastikan pH tanah normal. Adapun ukuran pH tanah yang baik untuk budidaya cacing adalah 5,5 – 7,5.
  3. Pada hari pertama pengembangbiakan, pasikan untuk selalu memeriksa secara rutin minimal 3 jam sekali. Perhatikan apakah cacing-cacing tersebut keluar dari tanah dan berusaha keluar dari wadah? Jika ya, maka bisa jadi pH tanah tersebut kurang sesuai atau kondisi tanah kurang nyaman bagi cacing.
Baca juga => Cara Mudah Budidaya Cacing Sutra dari Rumah

Cara Memelihara dan Merawat Cacing Tanah

Cara Memelihara dan Merawat Cacing Tanah
source: asianagri.com

Kemudian setelah mengikuti langkah-langkah di atas, langkah apalagi yang perlu diperhatikan dan dilakukan agar budidaya cacing kita bisa berhasil dan memberikan hasil panen yg berkualitas?

Ya, tentu untuk mendapatkan hasil budidaya yang terbaik juga dibutuhkan proses perawatan yang terbaik pula. Namun untuk perawatan ternak cacing tanah ini terbilang cukup mudah.

Berikut ini adalah beberapa langkah perawatan bibit cacing tanah yang dapat kamu ikuti:

1. Cara Memberi Pakan Ternak Cacing Tanah

Tidak jauh berbeda dengan ternak hewan pada umumnya, ternak cacing juga membutuhkan pemberian pakan.

Umumnya sumber makanan cacing tanah yang cukup bagus adalah yang berasal dari bahan-bahan organik, seperti kompos yang terbuat dari limbah sayuran atau daun kering.

Selain itu kotoran hewan ternak seperti sapi dan kerbau juga bagus sebagai pakan cacing tanah ini.

Sebagai catatan, makanan yang akan kamu berikan pada cacing harus dalam keadaan halus atau gembur. Kamu dapat melakukan fermentasi terlebih dahulu.

Salah satu caranya ialah dengan mencincang sisa buah-buahan dan sayur-sayuran, kemudian beri larutan fermentasi yang terdiri air dicampur dengan EM4 serta tetes tebu.

Setelah 1 sampai dua hari, maka kompos yang kamu buat tersebut sudah siap digunakan untuk pakan cacing.

2. Mengganti Media Tanah

Sebagaimana yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa budidaya cacing tanah perlu melakukan penggantian media tanah secara rutin satu bulan sekali.

Hal tersebut dilakukan karena cacing dapat berkembang dengan sangat cepat, sehingga mengganti media tanah adalah salah satu hal yang penting.

Untuk caranya adalah sebagai berikut:

  • Keluarkan seluruh cacing yang berada di media
  • Masukan tanah baru yang subur dan gembur
  • Masukan kembali cacing ke dalam media yang sudah diganti tanahnya

Kamu tidak perlu mengeluarkan atau membuang tanah bekas cacing sebelumnya, cukup diamkan hingga kokon atau telur cacing yang berada di dalamnya menetas dan muncul bibit-bibit cacing baru.

3. Membuat Media Khusus Untuk Cacing Bertelur

Proses perawatan ditahap ini bertujuan untuk memastikan bahwa budidaya cacing yang dilakukan tidak berhenti pada satu kali panen saja.

Maka dari itu, kamu perlu memastikan telur-telur cacing itu dapat menetas dan  memutar kembali proses budidaya sehingga bisa memberikan keuntungan kepada kamu.

Apabila cacing-cacing tersebut sudah mulai bertelur, kamu perlu mempersiapkan media yang sesuai untuk cacing tersebut.

Terdapat beberapa media yang direkomendasikan untuk digunakan oleh cacing yang sedang bertelur, diantaranya adalah campuran jerami, pupuk kompos kering, dan pupuk kandang.

Kamu bisa memasukan media bertelur tersebut ke dalam kotak/ box wadah perkembangbiakan yang sudah disiapkan.

Apabila media untuk bertelur sudah disiapkan, maka cacing-cacing yang akan bertelur secara otomatis akan menuju ke media tersebut dan meletakkan telurnya di sana.

Media bertelur juga dapat membantu dan mempermudah pembudidaya untuk mengumpulkan telur-telur cacing pada saat melakukan pergantian media tanah.

4. Mengecek Hama & Penyakit Pada Cacing Tanah

Setiap budidaya ternak tentu terdapat hama atau penyakit yang tidak bisa dihindari, namun tentu tetap bisa ditangani dan diminimalisir. Sama halnya pada budidaya cacing tanah.

Adapun hama yang kerap mengganggu ternak cacing umumnya yaitu hewan predator semisal semut, ayam, bebek, katak, dan hewan lainnya.

Oleh karena itu, Anda harus cukup sering mengecek dan mengatasi bahaya atau gangguan-gangguan dari hama tersebut.

Baca juga => 5+ Tips Budidaya Kutu Air dengan Modal Minim!

Cara Memanen Hasil Budidaya Cacing Tanah

Cara Memanen Hasil Budidaya Cacing Tanah
source: mediatani.co

Jika tadi kita sudah memahami mengenai cara memulai dan merawat budidaya cacing tanah, maka tentu kita juga perlu mengetahui bagaimana cara memanen hasil ternak cacing tanah.

Durasi pemanenan cacing tanah umumnya bisa kamu lakukan jika sudah memasuki usia 3-6 bulan.

Proses panennya pun bisa dibilang cukup mudah. Caranya yaitu dengan memberikan lampu atau cahaya pada permukaan media ternak, sebab cacing sangat sensitif dengan cahaya.

Setelah itu secara otomatis cacing akan mulai naik ke permukaan dan berkumpul, sehingga memudahkan kamu dalam memanen hasil ternak cacing tersebut.

Sebagai catatan tambahan, apabila pada saat memanen masih terdapat kokon atau telur cacing, maka kamu harus mengambil dan memindahkannya ke media ternak yang baru agar kokon (telur cacing) dapat menetas dan diternak kembali.


Sumber Referensi:

  • https://www.gramedia.com/best-seller/cara-budidaya-cacing-tanah/
  • https://dkp.jatimprov.go.id/index.php/2017/06/10/budidaya-cacing-tanah-lumbricus-rubellus-keuntungan-dan-manfaat-yang-berlimpah/
  • https://faktualnews.co/2020/09/29/langkah-mudah-beternak-cacing-tanah/235657/
  • https://rimbakita.com/ternak-cacing/

www.domainesia.com

Tumbuh Subur Indonesia Tumbuh bersama wirausaha muda Indonesia di sektor industri pertanian & peternakan #BelajarBersamaTumbuhBersama

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *