Terdapat banyak sekali jenis-jenis bebek pedaging dan petelur di Indonesia ini. Karenanya, secara umum hanya peternak profesional yang dapat mengetahui jenis bebek yang cocok untuk pedaging, petelur, atau keduanya sekaligus.
Ya, selain bebek pedaging dan petelur saja, ternyata ada jenis bebek yang bisa digunakan untuk pedaging dan petelur sekaligus.
Untuk kamu yang ingin mengetahui jenis-jenis bebek dan memulai budidaya bebek pedaging ataupun budidaya bebek petelur, yuk simak pembahasan berikut sampai selesai.
Jenis Bebek Pedaging Unggul Favorit Peternak
Bebek pedaging atau bebek potong, adalah salah satu jenis usaha ternak yang cukup banyak digeluti oleh masyarakat di Indonesia.
Secara umum terdapat banyak jenis bebek yang dapat dijadikan untuk konsumsi, atau biasa disebut dengan bebek potong.
Berikut ini adalah beberapa jenis bebek potong atau pedaging yang biasa dibudidayakan di Indonesia untuk dimanfaatkan dagingnya:
1. Bebek Peking
Bebek peking adalah salah satu jenis bebek pedaging unggul yang berasal dari Negri Tirai Bambu (China). Bebek jenis ini memiliki proses pertumbuhan yang sangat cepat, dalam waktu (±) 45 hari ia sudah dapat dipanen dengan bobot berkisar 1,5 – 2kg.
Jenis bebek peking banyak digemari oleh peternak bebek pedaging di Indonesia. Karena selain masa panen yang tergolong cepat, pasar untuk bebek pedaging ini terbilang cukup besar.
2. Bebek Bali
Bebek bali adalah jenis bebek potong/ pedaging yang cukup unik, karena jalannya yang mirip seperti pinguin. Jambul yang terdapat di kepalanya menjadi ciri khas tersendiri.
Selain dijadikan sebagai bebek potong untuk konsumsi, bebek bali juga biasa dijadikan sebagai bebek hias karena bulunya yang mengkilap dan jambulnya yang unik.
Bebek bali bisa menjadi salah satu pilihan untuk budidaya, karena kemampuannya dalam beradaptasi dengan baik.
3. Bebek Tiktok
Bebek tiktok atau Itik Entok adalah jenis bebek unggul yang berasal dari hasil perkawinan silang antara entok jantan dari Taiwan, dan bebek Alabio betina dari Kalimantan Selatan.
Adapun cara menyilangkannya yaitu dengan cara inseminasi buatan, bukan hasil perkawinan silang alami. Karena bebek jenis ini termasuk unggas yang cukup sulit untuk dikawinkan secara alami.
Bobot dari bebek pedaging tiktok ini bisa mencapai (±) hingga 2kg, dengan masa panen 2 bulan. Ia juga memiliki tekstur daging yang cukup tebal, dan citarasa yang lezat.
4. Bebek Manila
Bebek pedaging manila atau yang biasa disebut dan dikenal dengan nama Muscovy Duck, adalah salah satu bebek yang memang ditujukan sebagai penghasil daging.
Diberbagai negara lain bebek manila memiliki sebutan yang berbeda-beda, seperti Muscobite Duck, Turkish Duck, Indian Duck, Pato, Geunia Duck, dan lain sebagainya.
Jenis Bebek Petelur Unggul Favorit Peternak
Jika di atas kita sudah membahas dan mengenal mengenai beragam jenis bebek pedaging, maka selanjutnya kita perlu mengetahui jenis-jenis bebek petelur.
Berikut ini adalah beberapa jenis bebek petelur unggul yang biasa dibudidayakan oleh para peternak:
1. Bebek Jawa
Sebagaimana namanya, bebek ini umumnya paling banyak diternakkan di daerah Pulau Jawa. Namun seiring dengan berjalannya waktu, bebek ini sudah mulai banyak diternakkan di berbagai wilayah di Indonesia.
Bebek jawa termasuk jenis bebek penghasil telur yang memiliki tingkat produktifitas cukup tinggi, yaitu bisa menghasilkan telur (±) 250 – 300 butir/ ekor setiap tahunnya.
Umumnya bebek jawa akan mulai menghasilkan telur pada saat sudah berusia 5-6 bulan, dan akan tetap produktif hingga usia 2 tahun bahkan lebih.
2. Bebek Karawang
Bebek karawang adalah jenis bebek petelur lokal yang berasal dari kota Karawang, Jawa Barat. Ciri khas dari bebek ini agar dapat membedakan dari jenis lain yaitu warna bulunya yang coklat dengan leher panjang.
3. Bebek Khaki Champbell
Bebek khaki champbell adalah salah satu jenis bebek petelur yang unik, ia merupakan hasil dari perkawinan silang antara bebek Jawa dengan bebek Rouen dari Perancis.
Bebek jenis ini dapat bertelur hingga 330 butir/ ekor setiap tahunnya. Ia juga memiliki daya tahan tubuh yang cukup tinggi, sehingga cocok untuk dibudidayakan di mana saja.
Ukuran dari telur yang dihasilkan terlihat lebih kecil dari telur bebek pada umumnya, dengan kulit telur berwarna putih.
Jenis Bebek 2 Fungsi Pedaging & Petelur
Ternyata selain bebek-bebek yang sudah disebutkan di atas, masih terdapat jenis bebek yang memiliki 2 fungsi sekaligus. Yaitu jenis bebek yang dapat dibudidayakan telur dan dagingnya.
Bebera jenis bebek yang memiliki 2 fungsi tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Bebek Mojosari
Bebek mojosari mulai diternak dan dikembangbiakkan di daerah Modopuro, Mojosari, Mojokerto Jawa Timur. Oleh karenanya bebek ini diberi nama Mojosari.
Bebek ini memiliki ciri khas berupa warna bulu merah hitam kecoklatan, atau coklat putih kehitaman, dengan paruh kaki hitam.
Bobot bebek mojosari dewasa bisa mencapai (±) 1,7 kg, dan dapat menghasilkan telur (±) 230-260 butir/ ekor setiap tahunnya.
2. Bebek Magelang/ Bebek Kalung
Bebek magelang adalah jenis bebek lokal yang berasal dari kota Magelang, tepatnya daerah Sempu, Ngadirejo, dan Secang.
Adapun wilayah persebarannya sudah cukup luas, meliputi Magelang, Muntilang, Yogyakarta, Semarang, Ambarawa, Surakarta, Temanggung, dan masih banyak lagi lainnya.
Ciri khas dari bebek magelang yaitu bulu dengan warna putih yang melingkar pada lehernya, menyerupai kalung. Sehingga banyak masyarakat yang menyebutnya juga dengan bebek kalung.
Bobot bebek ini cukup tinggi, yaitu bisa mencapai 1,8 – 2,5kg untuk pejantan dan 1,5 – 2kg untuk betina. Selain itu, bebek Magelang juga dapat memproduksi telur berkisar 200-300 butir/ ekor setiap tahunnya.
3. Bebek Tegal
Bebek tegal adalah jenis bebek lokal yang berasal dari Tegal, Jawa Tengah, Indonesia. Umumnya bebek ini bisa memproduksi telur hingga 200-250 butir/ ekor setiap tahunnya.
Selain itu ia juga bisa dijadikan sebagai bebek pedaging baik pada masa afkir ataupun masa produksi.
Bobot yang dihasilkan bebek Tegal jantan bisa mencapai 1,52 – 2kg per ekor, sementara bebek Tegal betina 1,47 – 2kg per ekornya.
4. Bebek Alabio
Bebek alabio adalah jenis bebek hasil dari perkawinan antara bebek Kalimantan dengan bebek peking. Ia memiliki bulu berwarna coklat gelap atau abu-abu untuk jantan, dan coklat kuning keabuan untuk yang betina.
Bebek ini bisa mencapai bobot hingga 2kg dalam jangka waktu 2-3 bulan. Selain dijadikan bebek pedaging, bebek alabio juga bisa dijadikan sebagai bebek petelur.
Produktifitasnya dalam bertelur bisa mencapai 300 butir setiap tahun, dari setiap ekor. Ia juga memiliki daya tahan tubuh yang kuat, sehingga tidak mudah terserang penyakit.
5. Bebek Raja & Ratu
Bebek raja dan ratu merupakan jenis bebek hasil dari perkawinan silang antara pejantan bebek Mojosari dan betina bebek Alabio.
Postur tubuh dari bebek raja cukup besar, sehingga ia dapat dijadikan sebagai bebek pedaging. Sementara bebek ratu memiliki produktivitas bertelur yang cukup tinggi, sehingga cocok untuk dijadikan bebek petelur.
Bobot bebek raja bisa mencapai (±) 1,2kg/ ekor dalam waktu 6-7 minggu, dan bebek ratu bisa memproduksi hinga (±) 270 butir telur setiap ekornya dalam periode 1 tahun.
Sekian
Itulah beberapa jenis bebek pedaging dan bebek petelur yang biasa dibudidayakan oleh para peternak di Indonesia.
Semoga dengan adanya pembahasan berikut, dapat membantu dan memudahkan kamu dalam mengenali jenis-jenis bebek petelur dan pedaging yang ada di Nusantara.
Jangan pernah ragu dan malu untuk memulai. Jika ada hal-hal yang ingin ditanyakan dan didiskusikan, bisa langsung tulis di kolom komentar ya. Good Luck!